“Eza, bagaimana ciri ciri orang beragama yang baik dan benar..?” Ada yang bertanya gitu.
“Apapun agamamu, tidak perlu dioplos. Yang penting kamu tahu cara beragama itu hanya ada dua.” Ku bilang. “Cara beragama Pancasila. Dan cara beragama Pancagila. Itu saja.” lanjutku.
Cara beragama Pancasila. Dengan agama yang kamu anut, kamu semakin mengenal bahwa Tuhan itu Maha Esa. Bahwa Tuhan itu Bersifat luhur Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemurah, Maha Mencintai, Maha Memberi, Maha Membahagiakan, Maha Menolong, Maha Memaafkan dst, dst. Setelah melalui agamamu kamu mengenal Tuhan begitu Agung dan Luhur, lalu kamu mengukir kemanusiaanmu dengan sifat-sifat dan nilai-nilai luhur itu, kamu menjadi lebih mencintai, lebih mengasihi, lebih menyayangi, lebih melayani, lebih bijaksana dst.
Kemudian menjadilah kamu manusia yang cinta persatuan, cinta sesama manusia, cinta bhinneka tunggal ika, cinta gotong-royong dst. Maka lahirlah pada dirimu jiwa kerakyatan yang siap dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan berujung pada terwujudnya keadilan sosial di negerimu. Itu cara beragama Pancasila.
Tapi, apapun agamamu, sehebat apapun agama itu menurut pengakuanmu. Namun jika tak ada ketuhanan di sana, tak ada cinta di sana, tak ada kasih sayang di sana, tak ada kemurahan di sana, tak ada kelembutan di sana dst. Lalu kamu dapati dirimu begitu kering dari nilai ketuhanan, dari cinta dan kasih sayang, dari kemurahan, dari pelayanan, dari kepedulian, dan membuat kamu menjadi anti persatuan, tidak suka dengan ciptaan Tuhan, selalu mencari perbedaan, gemar perpecahan, doyan permusuhan, keranjingan fitnah dan kebencian, dan akhirnya kamu tidak berjiwa kerakyatan, maunya hanya memimpin padahal tidak punya kemampuan. Sehingga bangsa ini semakin jauh dari keadilan, dari kedamaian, dari persatuan, dari pembangunan karena hanya sibuk tenggelam dalam problem dan persoalan, maka itu namanya cara beragama jenis kedua. Itu yang disebut cara beragama PANCAGILA Semakin beragama semakin GILA.
Ternyata jika kamu tidak berpancasila ya berpancagila.